Ruang Diskusi Kelas 4A Dosen: M. Tahir & M. Sobri



Posting Komentar

37 Komentar

  1. Silahkan Kalian Berdiskusi Tentang Muatan Lokal Seni Budaya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya ingin bertanya disuku sasak ada namanya tradisi kawin lari atau masyarakat setempat menyebutnya merari (kalau gk salah) kalau salah mohon dibetulkan yg dimana pengantin laki-laki membawa pengantin perempuan untuk menginap dirumah kerabat atau saudara. Dari budaya tersebut mungkin orang awam yg tidak terlalu mengetahui bagaimana budaya tersebut akan menganggap hal tersebut ke arah negatif, bagaimana budaya tersebut dilaksanakan dan apa tanggapan kalian jika ada yg menganggap budaya tersebut adalah hal yg negatif atau tidak baik??

      Hapus
    2. Saya Anita Fadila Putri akan menanggapi sedikit pertanyaan dari saudari adelia novianti, sebenarnya saya tidak setuju dengan dengan adanya tradisi ini, karena memiliki bqnyak dampak negatif. Tetapi menurut saya tradisi ini memiliki keuntungan, jika seorang perempuan tidak direstui nikah dengan laki-laki yang dicintainya maka bisa jadi ayak dari si perempuan akan setuju dalam pernikahannya dan diberikan wali.

      Hapus
  2. Assalamualaikum.
    Silahkan saudara. Kita masih punya waktu 30 menit untuk sama- sama diskusi.terimakasih

    BalasHapus
  3. Sekiranya ada yg punya kendala budaya didaerahnya atau yang lainnya bisa ditanyakan

    BalasHapus
  4. Mengapa kaliah perlu mempelajarai Muatan Lokal daerah kalian masing masing ? konteks ke suku masing masing ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seperti yang bapak sudah jelaskan tadi.
      Kita perlu mempelajari muatan lokal khususnya di suku kita sendiri sebagai salah satu cara untuk membendung akan kepunahan yg mubgkin bisa saja terjadi.
      Kemudian supya kita tidak malu nantinya jika ditanya mengenai budaya yg ada didaerah kita tetapi kita sendiri tidak tau akan kebudayaan yang ada di daerah kita. Dan mungkin masih banyak tujuan yang lainnya.

      Hapus
    2. Karena jika kita tidak mempelajari dan mengenal budaya kita sendiri maka selamanya kita tidak akan tahu budaya dari suku kita sendiri. Apalagi dengan adanya teknologi dan pengaruh dari budaya luar maka akan semakin membuat budaya yang ada pada suku kita tersisihkan. Maka sangat penting untuk mempelajari muatan lokal. Seperti saya sendiri yang berasal dari suku Sumbawa maka saya harus mempelajari budaya tersebut agar tidak kalah dengan tekhnologi saat ini.

      Hapus
    3. Nama : Anita Fadila Putri
      NIM : E1E019034
      Menurut saya alasan kenapa kota perlu mempelajari muatan lokal daerah kita sendiri adalah agar kita dapat diterima oleh masyarakat lingkungan kita sendiri. Dengan begitu juga kita dapat dihormati dalam lingkungan masyarakat kita.

      Hapus
    4. Dengan mempelajari muatan lokal daerah, kita bisa mengetahui apa apa saja kebudayaan yang masih belum kita ketahui karena masih banyak anak muda yang belum mengetahui apa saja budaya yang ada di daerahnya. Selain itu mempelajari muatan lokal daerah juga agar muatan lokal atau karya karya yang ada di daerah tidak hilang ditelan zaman, karena semakin lama perkembangan zaman semakin pesat pula budaya budaya luar masuk ke daerah.

      Hapus
    5. Saya Andhi Rizandhi disini mungkin akan menjawab sedikit dari pertanyaan diatas karna dengan mempelajari muatan lokal tentang budaya dan suku daerah masing-masing, disini kita sebagai generasi penerus harus mempelajari atau mengetahui budaya lokal daerah kita masing-masing untuk menghargai para orang terdahulu atau leluhur kita. dengan mempelajarinya, mengenalkan dan mewariskan nilai karakteristik budaya suatu daerah kepada generasi selanjutnya.
      serta muatan lokal juga untuk mengembangkan sumber daya yang ada di daerah masing - masing sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan daerah.

      Hapus
    6. Tujuan kita mempelajri muatan lokal daerah kita sendiri itu tentunya sebagai pedoman bagi kita untuk dapat menjadikan bekal ilmu kedepannya. Dan juga dapat mengenalkan nilai dan karakterististik dari budaya kita sendiri.

      Hapus
    7. Saya Aisyah Satifa akan sedikit menjawab pertanyaan diatas. Yaitu dengan mempelajari muatan lokal daerah, kita bisa mengetahui apa apa saja kebudayaan yang masih belum kita ketahui karena masih banyak anak muda yang belum mengetahui apa saja budaya yang ada di daerahnya. Selain itu mempelajari muatan lokal daerah juga agar muatan lokal atau karya karya yang ada di daerah tidak hilang ditelan zaman, karena semakin lama perkembangan zaman semakin pesat pula budaya budaya luar masuk ke daerah.

      Hapus
    8. tujuan kita mempelajari muatan lokal daerah kita terlebih dari suku kita sendiri (Sumbawa) adalah untuk mempertahankan kebudayaan yang menjadi identitas kita, dan untuk mempertahankannya tidak cukup "hanya sekedar tahu", kita butuh ilmu dan informasi lebih banyak mengenai kebudayaan yang kita miliki agar tak termakan oleh zaman dan waktu

      Hapus
  5. Saya izin bertanya bagaimana cara kita menanggapinya orang2 yg suka mengklaim budaya kita seperti Malaysia itu kan kemarin ada juga yang menjelekkan lagu Indonesia raya itu bagaimana tanggapan kalian teman2? Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. mengenai kasus ini saya pernah berdiskusi dengan seorang guru besar ilmu budaya sastra, beliau bilang ya wajar saja yg di malaysia itu juga orang orang jawa yg menjadi penduduk asli nalaysia, sehingga wajar mereka menggakat tardksi jawanya.

      Hapus
    2. Nama : Anita Fadila Putri
      Saya akan tetap tidak terima jika dia dengan sengaja menjelekkan budaya atau negara saya.

      Hapus
    3. Izin menjawab, nama saya Amelia Fachriah (E1E029024). terkait negara malaysia yang sering mengkalim beberapa budaya indonesia perlu di ketahui terlebih dahulu asal muasal negara malaysia itu terbentuk. seperti yang kita tahu bahwa malaysia merupakan bagian dari negara indonesia pada saat itu. yang letaknya berdekatan dengan pulau kalimantan yang hanya di batasi oleh pagar pembatas. sehingga mengapa malaysia selau mengkalim beberapa kebudayaan yang mencirikhaskan indonesia, karena indonesia dan malaysia pernah menjadi satu negara dan satu budaya (melayu). diluar dari perkara menjelekkan lagu kebangsaan indonesia adapun cara yang harus kita lakukan untuk menghadapi permasalahn tersebut adalah dengan menjaga rasa saling menghargai dengan tidak membalas perbuatan yang kita tau itu tidak terpuji. Terima Kasih

      Hapus
    4. Terimakasih tanggapannya teman2

      Hapus
    5. Klu klaim budaya antara malaysia dan indonesia sudah menjadi isu panas yg terjadi dari dulu dan diantara kedua masyarakat tidak ada yg mau mengalah, menurut saya sikap yg harus kita tunjukkan ya tenang-tenang saja jgn membuat gaduh karena kalau kita menghadapi dengan saling mengklaim yg berujung debat dimedosos gk bakal ada ujungnya dan gk bakal ada solusi dan manfaat yg kita dapatkan dan soal yang menjelekkan lagu indonesia raya setau saya dari berita yg menjelekkan justru adalah warga asli indonesia yg tinggal di Malaysia🙏

      Hapus
  6. Perkenalkan nama saya Anita Fadila Putri, ingin bertanya sedikit kepada teman-teman dan bapak dosen, bagaimana cara kita memperkenalkan budaya kepada peserta didik diwaktu pandemi sekarang ini, karena kita tahu ada banyak seni budaya yang dilarang kita lakukan karena berhubungan dengan keramaian. Sekian dari saya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengenalkan budaya kita kepada peserta didik. Salah satunya dengan memanfaatkan tekhnologi yang ada. Di zaman yang sudah modern ini kita bisa melakukan berbagai macam hal melalui jaringan internet. Nah dengan memanfaatkan internet dan jaringan sosial media lainnya guru dapat mengenalkan budaya kepada peserta didik. Mungkin itu dari saya terimakasih.

      Hapus
    2. Sedikit menanggapi dari pertanyaan saudari anita, cara memperkenalkan budaya kepada peserta didik di wakti pandemi covid 19 yaitu dengan cara memberikan sebuah media bisa berupa buku tentang budaya daerah masing masing atau dengan handphone yang kita miliki dengan memberikan sebuah video atau sebuah cerita sejarah tentang asal mula budaya daerah tersebut

      Hapus
    3. Saya Alfira Rahmatika Warsa akan menjawab pertnyaan dari saudari Anita . Dimana dalam memperkrnalkan budaya pada anak apalgi dalam masa pendemi ini tentu saja ada kendala . Namun , itu sendiri menjadi tantangan bagi guru untuk membuat pengajaran secara kreatif dan menyenangkan untuk menghindari kejenuhan yang berpotensi dialami para peserta didik saat belajar dari rumah.Disini juga Kemendikbud sudah bekerja sama dengan stasiun televisi pemerintah publik (TVRI) dalam menginisiasi beberapa program tayangan pembelajaran yang dikemas secara kreatif, sebagai bentuk upaya membantu terselenggaranya pendidikan bagi semua kalangan masyarakat, termasuk mereka yang belum memiliki pendukung belajar online. Terimakasih🙏

      Hapus
    4. Di masa pandemi seperti ini salah satu cara yang bisa digunakan dalam memperkenalkan budaya lokal kepada peserta didik adalah melalui media pembelajaran online. Bisa mencantumkan gambar-gambar atau video-video yang berhubungan dengan budaya lokal, kesenian masyarakat khususnya di daerah lombok ini yang banyak sekali kesenian-kesenian budaya. Seperti gendang beleq kan juga termasuk budaya sasak yang sangat terkenal. Tks.

      Hapus
    5. Cara memperkenakan budaya dikala pandemi menurut saya adalah dengan memberikan gambaran mengenai budaya tersebut melalui media visual seperti memperkenalkan budaya melalui foto dan media audio visual yaitu memperkenalkan dengan menunjukkan bagaimana pelaksanaan budaya tersebut melalui video2 diyoutube tentang budaya yang akan kita perkenalkan pada siswa🙏

      Hapus
  7. Assalamuallaikum. jadi saya berasal dari suku sasak dimana tradisi yang paling dikenali ialah *peresean* dimana tradisi ini menurut saya lebih banyak merugikan dalam segi fisik berupa mencambuk lawan mainnya sampai tidak ber daya. Lalu apakah saya harus ikut serta dalam memeriahkan atau mengembangkan tradisi tersebut? Sedangkan saya sudah tau apabila mengembangkannya akan merugikan beberapa orang dan apabila tidak dikembangkan itu merupakan kebudayaan dari leluhur yang sudah ada sejak zaman dulu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikumusaalam.
      Menurut saya, kita tidak harus berpartisipasi dengan ikut serta sebagai pemain karena kita tau bahwa peresean itu memerlukan kahlian khusus. Mubgkin sudah ada kelompok2 tertentu yang sudah membangun padepokan atau perguruan peresean. Mereka itulah yg sudah berusaha melestarikannya.
      Kita mungkin bisa ikut berpartisipasi dengan cara lain seperti ikut mempublikasikan lewat media2.
      Kita bisa sebagai pihak penyelenggara ataupun dengan cara yg lainnya.
      Mohon maaf jika ada kesalahan.

      Hapus
    2. Menanggapi sedikit pertanyaan dari saudara, menurut saya kita harus tau terlebih dahulu sejarah kenapa tradisi tersebut terbentuk agar dapat memberi solusi bagaimana kedepannya. Misalnya mungkin tradisi tersebut ada untuk mengetahui kekuatan atau unjuk kekuatan. Maka tradisi tersebut boleh2 saja dilanjutkan. Orang-orang yang termasuk didalamnya juga pasti bukan orang yang akan sembarangan dalam melakulannya. Thx 🙏

      Hapus
  8. Assalamuallaikum.
    Namasaya anggrika purnamasari
    jadi saya berasal dari suku sasak dimana tradisi yang paling dikenali ialah *peresean* dimana tradisi ini menurut saya lebih banyak merugikan dalam segi fisik berupa mencambuk lawan mainnya sampai tidak ber daya. Lalu apakah saya harus ikut serta dalam memeriahkan atau mengembangkan tradisi tersebut? Sedangkan saya sudah tau apabila mengembangkannya akan merugikan beberapa orang dan apabila tidak dikembangkan itu merupakan kebudayaan dari leluhur yang sudah ada sejak zaman dulu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya izin menjawab pertanyaan dari saudari anggrika. Mungkin untuk ikut berpartisipasi secara langsung seperti yang anda katakan itu tidak harus karena mungkin tradisi tersebut kebanyakan dilakukan oleh ahlinya. Jadi mungkin kita bisa berpartisipasi dalam mengenalkan tradisi tersebut kepada khalayak ramai.

      Hapus
    2. Wa'alaikumusaalam.saya Ahmad safoan.
      Menurut saya, kita tidak harus berpartisipasi dengan ikut serta sebagai pemain karena kita tau bahwa peresean itu memerlukan kahlian khusus. Mubgkin sudah ada kelompok2 tertentu yang sudah membangun padepokan atau perguruan peresean. Mereka itulah yg sudah berusaha melestarikannya.
      Kita mungkin bisa ikut berpartisipasi dengan cara lain seperti ikut mempublikasikan lewat media2.
      Kita bisa sebagai pihak penyelenggara ataupun dengan cara yg lainnya.
      Mohon maaf jika ada kesalahan.

      Hapus
    3. Mohon maaf saya Anwar Rasyd,sedikit menjawab
      Menurut saya dari segi fisik memang merugikan karena sampe bocor juga kepalanya,tapi disini presean itu kan tdk ada unsur paksaan, oleh karena itu di presean kan ada namanya "pengembar",tugasnya sebelum org itu bertanding ditanya dulu,apakah siap atau tdk utk bertanding. Dan para pepadu juga ketika ingin bertanding mereka sudah tau konsekuensi yg mereka hadapi,kaitannya dg berpartisipasi atau tdk,tergantung orangnya,tapi menurut saya pribadi sebaiknya berpartisipasi utk melestarikannya,mengingat presean juga sudah sangat terkenal sampai kancah internasional bahkan

      Hapus
  9. Dalam melestarikan budaya presean yang ada di suku sasak ini, tidak mesti kita harus ikut presean. Karena tidak semua orang bisa presean. Hanya orang" tertentu yang mau dilatih saja yang akan melakukan presean. Kita sebagai masyarakat dalam melestarikanya bisa dengan cara meramaikanya dan menyebarkanya kepada warga dunia bahwa ini loh budaya kami dengan tidak merendahkan budaya orang lain. Sekian tks

    BalasHapus
  10. Salah satu yang menjadi pemasukan dari sebuah daerah adalah datang dari kebudayaan daerah itu sendiri, contohnya turis² datang ke indonesia yg rela membayar mahal untuk menyaksikan embrio kebudayaan di indonesia yang ragam sekali. Itu adalah satu dari sekian banyak alasan kenapa kita harus paham akan kebudayaan daerah kita masing masing.

    BalasHapus
  11. Dalam melestarikan budaya presean yang ada di suku sasak ini, tidak mesti kita harus ikut presean. Karena tidak semua orang bisa presean. Hanya orang" tertentu yang mau dilatih saja yang akan melakukan presean. Kita sebagai masyarakat dalam melestarikanya bisa dengan cara meramaikanya dan menyebarkanya kepada warga dunia bahwa ini loh budaya kami dengan tidak merendahkan budaya orang lain. Sekian tks

    BalasHapus